Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Prolog Sebuah Kisah

Tentang seorang gadis yang melawan ketakutannnya. Melawan sama dengan memerangi diri sendiri karena objeknya adalah hati dan pikirannya. Dia ketakutan akan ketidakberdayaan diatas betapa berpengaruhnya setiap kata yang dibuat oleh otaknya sendiri. Cerita yang ia buat menjadi dramatis melebihi kenyataan yang terjadi. Sayang, itulah yang tertanam nyata karena masa kecil yang penuh sandiwara. Hidup berpindah semakin menampakkan tragedi akan situasi yang tak pernah benar-benar baik. Awalnya diperebutkan sangat mengganggu kemudian dicari. Lalu disisi lain harus memilih antara dua ilusi tak pasti. Pada dasarnya semua sama, tak selalu hitam diatas putih. Kemudian ketika pilihan diambil, ia semakin terluka. Setelah semua rasa sakit yang telah diberi, tapi masih minta untuk memiliki. Walau nyatanya tak pernah lepas, Ia terombang-ambing atas rasa bersalah dan amarah. Kalau begini dia harus bagaimana? Lalu dalam sebuah masa akan dipertanyakan. Pada kalian pembaca kisah ini, lebih suka gela

Dalam Kata

Kata dalam kebimbangan hati. Mungkin dihadapi bukan olehku seorang. Bisa jadi dihadapi ratusan remaja lainnya. Kelinglungan dalam memilih dan merasakan Menyalahkan diri atas tiap 'kegagalan' Peperangan ingin dan kebutuhan Menghadapi ego dalam tindakan Membandingkan diri dengan kawan Merasa terpuruk dalam kesendirian Merasa tercampakkan kenyataan Hingga lupa pada keadaan Dimana semua mencoba menopang Apakah ini puisi? Bukan ini hanya ungkapan

Pernah Gak sih? #2

Pernah nggak sih kamu membenci dirimu sendiri? Alasannya karena kamu tahu kamu melakukan hal yang salah tapi kamu sendiri begitu sulit menghentikan dirimu dari "racun" itu. Kamu begitu ingin memperbaiki semuanya tapi mengendalikan pikiranmu sendiri tak semudah perkataanmu.  Kamu menyalahkan dirimu atas semua kesalahan yang sedang terjadi. Apa yang sedang berlangsung berasal dari apa yang kamu lakukan di masa lalu. Istilahnya semacam karma. Kamu menyalahkan keadaan lalu sadar bahwa yang tidak merubahnya adalah dirimu sendiri. Lagi, kamu ingin merubah tapi kamu sendiri yang tak berubah. Meratapi nasib atas keputusanmu sendiri. Lalu? 

Dulu Peserta Sekarang Panitia

Lucu setelah sekian lama nggak buka blogku sendiri. Pas buka lagi keliatan apa aja yang aku lupa untuk ceritakan. Salah satunya ya Smanti Education Festival. Aku nggak pernah benar-benar berpikir akan keterima di sekolahku sekarang, SMAN 3 Malang. Salah satu sekolah terbaik di Malang bahkan di Indonesia. Dan aku berhasil! Waktu SMP aku sering ragu dengan kemampuanku yang aku anggap menurun. Nilai dan kemampuan berpikirku yang kupikir tak sebaik yang lainnya. Dan bakat non akademis yang mulai kuragukan benar adanya.  Lalu pada akhirnya, banyak dukungan yang membuatku yakin bahwa aku harus mengembangkan kemampuan menulisku sejak menjadi salah satu penulis di majalah dinding sekolah. Nah, disitu aku mulai semangat lagi. Terima kasih wali kelas dan pembina mading yang di tulisanku sebelumnya pernah aku ceritakan. Singkat cerita, aku berhasil menjadi seorang Pejuang Bhawikarsu (nama SMA ku). Disini aku harus aktif dan tetap mempertahankan kemampuan akademisku. Awalnya berat tapi lama

Siapa Aku

Ada masa semua jadi semu Terpuruk dalam angan tak mampu Dengan bayang hebatnya yang lain Peperangan hati jatuhkan diri Tenggelam dalam kubangan kekesalan Akibat proses pendewasaan Merasa sendiri berkelit mencari Jati diri dari ragu kemampuan diri