Film Horor Pertamaku di Bioskop

Hai hai! Di postingan ini aku mau ceritain pengalamanku tentang film horor pertama yang aku tonton di bioskop setelah materi serius di postingan sebelumnya tentang SEF 2017-itu naskah untuk aku ikut lomba-. Aku tanya dulu dong gimana artikelku? Isinya bisa dipahami kah? Atau ada yang kurang dari artikelku untuk sebuah naskah jurnalistik? Bisa dibilang dalam hal jurnalistik aku masih amatiran apalagi lomba seserius itu. Aku juga baru nulis berita sejak beberapa bulan lalu dan masih kuranglah pengalaman nulis beritanya. So, intinya masih butuh banyak belajar lagi dan pendapat orang itu penting untuk menjadi lebih baik kedepannya. Tapi dari lomba itu aku dapet pengalaman yang menarik, aku jadi tahu pentingnya disiplin waktu dan manfaat sering menulis sebuah karya. Sepertinya tadi itu ngelantur dari judul dan tujuan pertamaku bikin ini entri blog. Gapapa kan ya? Hehe mau bagi pengalaman dan perasaanku aja. So, selanjutnya kembali tentang pengalamanku nonton horor di bioskop.

Ini nih buktinya!

Aku nonton film "Danur", hari Minggu bulan April jadwal tayang jam 14.45 di salah satu bioskop Malang dan yang pasti gak sendiri karena sebenarnya aku takut. Aku nonton sama temen deketku di SMP sejak kelas 8 dan ibunya. Kita bertiga dan itupun dapet tempat duduk di depan karena belinya sejam sebelumnya padahal film ini laris banget. Niat awalnya juga beli yang jam 14.15 tapi kehabisan... tapi yasudahlah yang penting bisa nonton.

Pasti ada yang bertanya-tanya kenapa aku nonton film horor padahal aku penakut. Awal mulanya tuh temenku ngajakin nonton film "Beauty and The Beast" terus ngajak- ngajak yang lainnya biar rame-rame tapi justru karena itu ganti film, yang ditonton jadinya "Danur". Semua itu karena ada salah satu sahabatnya temen deketku ini yang udah nonton duluan film "Disney" itu. Si dia itu kasih pilihan film "Danur" atau "The Smur(atau apalah yang bener)" sedangkan aku dan temen deketku gak suka pilihan kedua. Jadi pilhan final, deh! 

Dari paragraf sebelumnya kalau dibaca pasti ada yang ganjal soalnya tiketnya cuman ada 3 padahal aku bilang rame-rame. Nah, itu beda lagi ceritanya! Pada saat negosiasi -sok serius- untuk janjian lokasi nonton, yang lain pada ngga bisa. Akhirnya kembali ke awal, tinggal aku dan teman deketku ditambah ibunya dengan keputusan tetep nonton film "Danur". Itu keinginan temenku dan aku ikut aja ..hehe.. pengalaman nonton horor di bioskop untukku.

Hari itu akhirnya kita janjian langsung ketemu di bioskopnya dan siapa yang duluan sampe beli tiketnya dulu biar gak kehabisan. Aku dibayarin sama temenku -sesaat- karena setelahnya aku balikin uangnya -yang pasti bisa disimpulkan siapa yang cepet datengnya-. Saat nonton itu rasanya deg-deg-deg-deg (aku) tapi aku coba kalahin rasa takutku. Film horornya ngagetin terus apalagi backsoundnya dan karena itu ada salah satu penonton -yang spertinya juga penakut- teriak-teriak sendiri. Bersyukur aku masih bisa ngelawan takutku walaupun tetep tutup mata beberapa kali. Setidaknya aku tidak mengganggu yang lain. Itu penontonnya teriak keras banget -di sebelah lagi duduknya- dan sangat mengganggu telinga. Gak usah nonton kali kalau takut, itu kataku dalam hati. Akhirnya tetep nonton sampai ending film itu yang sepertinya akan ada sequelnya. Entahlah aku bakalan nonton apa gak yang selanjutnya.

Well, I think that's all. Ya, walupun gak jelas ini akhir dari ceritaku. Itu pengalaman pertamaku nonton film horor dan aku berhasil untuk tidak takut setelah nontonnya. Aku gak takut ke kamar mandi ke dapur ke manapun sendiri hehe... karena aku pernah nonton horor sebelumnya walaupun bukan di bioskop jadi takut kemana-mana sendiri. Thanks udah baca sampe sini dan aku harap seterusnya masih mau ngikutin setiap ocehanku melalui tulisan ini -anggap aku tersenyum padamu-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Childhood Memories: JKT 48

Tentang Menjadi Muslimah: Ikhlas

Diri yang Berkembang: Peran