Tentang Menjadi Muslimah: Pasang Surut Iman dan Musik

Iman yang naik turun adalah hal yang normal terjadi dalam hidup seorang muslim. Ini bukan sekedar aku menormalisasi diriku, tapi memang seperti itu yang aku tahu dari beberapa cuplikan kajian yang pernah aku tonton. Istilahnya itu, iman seseorang juga perlu di'cas' agar bisa stabil atau setidaknya tidak terjun jauh dari kadar keimanan yang tertinggi yang pernah dialami seseorang. Kali ini pun seperti biasanya, aku menulis ini ketika mengalami atau mendapatkan sebuah trigger dari peristiwa yang aku lihat atau dari apa yang terjadi dalam diriku. 

Peristiwa yang ingin aku ambil untuk menjelaskan pasang surut iman yang aku alami berkaitan dengan musik. Ada satu fase dalam hidupku dimana sempat merasa takut sekali untuk mendengar lagu. Bukan karena anggapan haram atau tidak, karena sejujurnya aku saat ini masih mendengar musik. Namun, perasaan ini datang beriringan dengan perasaan yang bisa digambarkan dengan kalimat "bagaimana jika aku mati ketika sedang memainkan dan mengikuti suatu alunan musik?". 

Fase ini berlangsung beberapa bulan yang lalu. Aku lupa beberapa detail bagaimana perasaan ini bisa timbul dalam hatiku. Mungkin saja karena sebuah cuplikan kajian yang isinya adalah bahwa musik itu melalaikan dari mengingat Allah. Atau bisa jadi karena kajian lainnya tentang bagaimana kamu meninggal ditentukan oleh kebiasaanmu sehari-hari. Mungkin juga dari kajian lainnya yang sampai menyentuh perasaanku begitu dalam. Atau bisa jadi karena saat itu aku sedang dalam usahaku menghafal kembali surat-surat Al-Qur'an. 

Menurutku itu adalah salah satu bentuk situasi dimana imanku sedang tinggi-tingginya. Dan pada saat tertentu aku merasa apakah aku bisa mencapai perasaan seperti itu kembali atau bahkan yang lebih besar, selalu mengingat bahwa kita tidak tahu akan hidup sampai kapan yang seiring dengan perasaan tenang tentang apa saja yang kuusahakan. Atau jika ada jenis penggambaran iman yang sangat tinggi lainnya yang belum terpikirkan olehku saat tulisan ini pertama kali dibuat. Yang pasti adalah aku sedang dalam proses, dan dengan izin Allah aku berdoa agar dipanggil kembali dalam keadaan yang sebaik-baiknya imanku. 

Oh, ya, sedikit tambahan. Dari kajian lainnya yang aku tonton, untuk menge'cas' iman kita adalah dengan melakukan segala hal yang bisa mengingatkan kita pada Allah. Dari melaksanakan sholat sampai mengikuti kajian. Semoga aku dan kamu yang sedang membaca tulisan ini istiqomah untuk selalu nge'cas' iman atau lebih baik lagi membangunnya menjadi lebih tinggi sampai pada tahap hubungan kita dengan Allah maupun hubungan kita dengan manusia senantiasa baik. 

Tambahan sedikit lagi, kalau kamu menemukan ada kesalahan dalam tulisan ini, langsung comment atau bisa hubungi aku untuk berdiskusi lebih lanjut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Childhood Memories: JKT 48

Tentang Menjadi Muslimah: Ikhlas

Diri yang Berkembang: Peran