Tentang Menjadi Muslimah: Ingin dan Angan

Menjadi seorang muslimah itu sebuah kebahagiaan tersendiri. Salah satu aspek menyenangkannya adalah ketika bicara tentang kisah cinta seorang muslimah. Sering kali sebuah cerita yang menjadi impian kisah cinta yang suci itu tentu dari Rasulullah lalu putrinya. Selebihnya tergantung kita sering mendengar kajian tentang cinta atau tidak. Jika sering pasti pernah mendengar tentang sahabat - sahabat Rasul. Tapi ada satu hal yang ingin kubahas lebih dalam lingkup ini, yaitu tentang indah dan lucunya sebuah pasangan yang sepenuhnya suci, baik dari perempuan dan laki laki. Dalam tulisan ini, sudut pandang yang ingin diceritakan adalah dari perempuan, atau setidaknya dariku sendiri. Bukan sok religius atau apa tapi habis membaca novel - novel cinta yang berbau Islam, terdapat rasa betapa malunya sebagai seorang muslimah. Kemudian bertanya, apakah bisa aku sesuci itu sampai dijemput jodoh yang dikirim Allah?

Yang terkecil mungkin, adalah tidak ada bentuk sentuhan apapun. Melihat lingkungan ada kalanya kamu mau-mau aja jadi 'nakal' dengan bersalaman seperti teman-teman yang lain, terutama yang hidup di suasana umum. Apalagi jika lingkungannya memiliki situasi ketika kamu menolak kamu akan dibilang 'alay' atau sebagainya. Jadinya aku pribadi yang sayangnya belum berani untuk bilang "tidak, ini pendirian bukan menjadi sok suci" akhirnya nurut aja ikut salaman. Lalu ketika membaca cerita - cerita tentang seorang perempuan yang sangat menjaga diri sampai nantinya laki - laki diluar keluarganya akan ia salami dengan sengaja pertama kali itu suaminya. Aku pribadi merasa iri, bisa, ya, ada perempuan yang menjadikan suaminya laki - laki pertama untuk banyak hal. Mungkin akan banyak yang bilang, itukan cuman cerita, itukan situasinya dulu beda, sekarang harus mau menerima sebagai konsekuensi toleransi. Bukan itu yang aku mau maksudkan tetapi lebih seperti membayangkan dirimu sendiri bisa memberikan kesucian bahkan dari aspek sekecil ini untuk jodohmu nantinya. Bukan juga untuk menghakimi atau apa karena aku sendiri juga sampai pertama kali tulisan ini diposting masih bersedia menyalami laki-laki yang berupa teman atau bahkan hanya kenalan. Cuman kalau dibayangin itu lucu, ga, sih? Ketika pertama kamu mau menyentuh laki-laki dia adalah suamimu? Akan ada keraguan karena pertama megang cowok tapi harus mau karena udah halal. Menurutku itu indah.

Itu dulu untuk series pertama Tentang Menjadi Muslimah. Apa ini terlalu dewasa untuk seorang murid SMA? Kalau ada yang membaca ini segera, gimana menurutmu tentang suci dalam hal kecil ini? Apa aku justru terlalu lebai? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Childhood Memories: JKT 48

Tentang Menjadi Muslimah: Ikhlas

Diri yang Berkembang: Peran