Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Childhood Memories: JKT 48

Kelas 4 Sekolah Dasar, pertama kali ada tugas seni budaya yang mengharuskan tampil menari dan menyanyi sebagai salah satu tugas besar di semester itu. Pada saat yang bersamaan, masa-masa itu sedang ramai-ramainya JKT 48. Disinilah bermula cerita aku yang sangat percaya diri tampil di depan kelas bersama tiga teman lainnya membawakan tarian dan nyanyian dari girlband beranggotakan sangat banyak orang itu.  *** Guruku saat itu adalah salah satu yang masih sangat muda tapi kami anggap cukup strict dengan nilai. Diberikannya kami tugas untuk menampilkan sebuah tarian modern di depan kelas dengan tidak adanya kriteria spesifik. Kami kemudian diberikan kebebasan untuk membentuk kelompok beranggotakan 4-6 siswa. Bersama dengan ketiga teman dekatku, aku akhirnya menjadi satu kelompok dengan cepat.  Awalnya kami masih clueless tentang apa yang kiranya akan ditampilkan. Pada saat itu kami pun mendengar kelas lain sudah mendapatkan arahan terkait tugas yang sama. Kami penasaran. Siapa tahu kelas

Diri yang Berkembang: Peran

Sebuah ajakan permainan basket yang diadakan oleh satu dua orang nyatanya membawa kedatangan belasan orang lainnya. Dalam permainan itu, aku sekaligus menyadari pendewasaan juga membawa kesadaran akan peran yang dimiliki setiap orang. Apa yang aku lihat hari itu merupakan suatu hal yang sangat berbeda dengan bayangan permainan basket yang biasanya dilakukan oleh perempuan pada umumnya (dengan catatan, bukan atlit).  Dari pengalaman yang aku ingat, di masa SMP dan SMA, semua orang akan berkumpul dan berpusat pada bola, tidak ada strategi, tidak ada pembagian peran, yang penting semua bekerja dengan memperebutkan bola untuk ditembakkan ke ring . Apa yang terjadi hari itu sangat berbeda. Peran muncul dengan sendirinya, tidak malu mengakui kemampuan yang dimiliki dan saling mendukung atas usaha yang bisa diberikan. *** Malam sebelumnya seorang temanku mengajak untuk bermain basket di hari minggu meneruskan ajakan dari seorang kakak tingkat yang cukup dekat dengannya. Aku sempat menolak kar